Korosi BoilerCategoriesHandheld

Korosi: Kadar Residu Tembaga (Cu) di Boiler dengan Pyxis Handheld SP-910

Pentingnya Memantau Kualitas Air Umpan Boiler

Boiler memiliki peran krusial dalam menghasilkan uap panas bertekanan (steam) dengan menggunakan air sebagai bahan baku utama. Untuk mencegah terjadinya korosi di boiler, penting bagi Anda untuk mengontrol kadar residu tembaga (Cu) dalam air umpan tersebut sebagaimana tertulis dalam standar ASME. Kadar tembaga yang tinggi dapat menyebabkan korosi, yang berpotensi mengurangi efisiensi turbin listrik dan meningkatkan biaya operasional.

Handheld Pyxis SP-910: Solusi Ideal untuk Memantau Kualitas Air

Handheld Pyxis SP-910 dirancang khusus untuk memantau kualitas air tersebut secara efisien. Berikut adalah beberapa fitur unggulan dari alat ini:

Pyxis SP-910

 

  1. Pengukuran Tembaga (Cu): Rentang 0.006 – 5.00 ppm, memberikan hasil yang sangat akurat.
  2. Akurasi Tinggi: Dengan panjang gelombang hingga ± 1 nm, alat ini menjamin pengukuran yang tepat.
  3. Desain Ergonomis: Desain ini memudahkan pengguna dalam melakukan analisis langsung di lapangan.
  4. Bluetooth – Data Management – SP-910: Alat ini terhubung dengan perangkat komputer ataupun handphone sehingga memudahkan manajemen data analisis.
  5. Cost-effective: Menawarkan harga kompetitif dengan fitur yang sebanding.

 

 

 

Mengapa Kualitas Air Umpan Boiler Sangat Penting?

Menjaga kualitas air umpan tersebut adalah langkah penting untuk memastikan boiler berfungsi secara optimal. Kadar residu tembaga (Cu) harus tetap dalam batasan yang telah ditentukan untuk menghindari masalah korosi. Dengan Handheld Pyxis SP-910,  Anda memiliki solusi yang efektif untuk pemantauan ini. Alat ini tidak hanya menawarkan pengukuran tembaga (Cu) yang akurat dan desain yang ergonomis, tetapi juga fitur manajemen data melalui Bluetooth. Dengan harga yang kompetitif, Pyxis SP-910 menjadi investasi yang berharga untuk menjaga efisiensi boiler Anda.

Korosi BoilerCategoriesHandheld

Pengaruh Kadar Residu Tembaga (Cu) terhadap Risiko Korosi di Boiler

Paduan tembaga (copper alloys) digunakan dalam kondensor dan penukar kalor (heat exchangers) dalam siklus boiler karena sifat perpindahan kalornya yang unggul. Akan tetapi, bahan-bahan ini rentan terhadap korosi akibat amonia dan oksigen terlarut. Hal ini tidak hanya dapat menyebabkan retak korosi akibat tegangan, tetapi juga hilangnya megawatt listrik karena endapan tembaga terbentuk pada bilah-bilah turbin (turbine blades) bertekanan tinggi. Endapan tembaga (Cu) di boiler dapat mengakibatkan korosi lubang (pitting corrosion).

Untuk paduan tembaga dalam sistem boiler, penyebab utama korosi adalah nilai pH (P-alkalinitas) dan oksigen terlarut. Deaerator dan bahan kimia pengolahan air (internal treatment), seperti natrium sulfit atau hidrazin sebagai oxygen scavengers, dapat digunakan untuk mengendalikan kadar oksigen terlarut dalam air umpan boiler (boiler feedwater) dan sistem kondensat. Akan tetapi, hidrazin dapat terurai menjadi amonia, yang bersifat korosif terhadap tembaga. Pengikisan pada pipa boiler mengendap kembali sebagai tembaga metalik. Karena efek negatif dari korosi tembaga, American Society of Mechanical Engineering (ASME) merekomendasikan kadar tembaga 0,01 hingga 0,05 ppm (mg/L) dalam air umpan boiler tergantung pada tekanan drum dalam pedoman kualitas airnya. Batas yang ditetapkan oleh EN 12953-10: Requirements for boiler feedwater and boiler water quality berada dalam kisaran yang sama yaitu <0,03 hingga <0,05 ppm tembaga dalam air umpan dan kurang dari 0,1 ppm tembaga dalam air make-up.

Pemantauan kadar tembaga dalam air umpan boiler membantu mengendalikan korosi sebelum berdampak negatif pada efisiensi turbin listrik. Handheld Pyxis SP-910 Multi-Parameter Portable Water Analyzer dirancang khusus untuk menguji 82 parameter air secara umum, di mana 15 parameter adalah parameter umum yang digunakan untuk menguji air umpan (feedwater) maupun air boiler dalam memastikan pemenuhan standar yang telah ditetapkan. Pengukuran kadar Residu Tembaga (Cu) adalah termasuk parameter yang penting dan Pyxis Handheld SP-910 mampu memberikan hasil yang akurat, serta bentuknya yang ergonomis membuat penganalisaan menjadi lebih mudah, dan bisa langsung dilakukan di lapangan.

Kesimpulan

Kadar tembaga (Cu) harus dikendalikan di air umpan boiler sehingga korosi dapat dicegah. Korosi terjadi karena pengikisan pada pipa boiler sehingga membentuk endapan tembaga metalik pada bilah-bilah turbin. Oleh karena itu, pemantauan dan pengendalian kualitas air umpan boiler adalah kunci untuk mencegah kerusakan boiler dan memastikan operasional yang lancar.