CategoriesUncategorized

Peran Sensor Pyxis dalam Monitoring Polutan yang belum diregulasi

Contaminant Emerging | Kontaminan

Dalam beberapa tahun terakhir, kontaminan yang belum diregulasi dalam konsentrasi kecil dan berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia seperti PFAS (Per- dan Polyfluoroalkyl Substances), residu farmasi, dan bahan kimia yang mengakibatkan gangguan Endokrin (Endocrine disrupting chemicals- EDCs) semakin menjadi perhatian dalam industri pengolahan air. Zat-zat ini sulit diuraikan secara alami dan memiliki potensi dampak negatif bagi kesehatan manusia serta lingkungan. Untuk mendeteksi dan mengontrol keberadaan kontaminan ini, dibutuhkan solusi monitoring yang efektif.

Tantangan dalam Deteksi Kontaminan Emerging

Secara umum, PFAS, residu farmasi, dan EDCs tidak mudah dideteksi dengan sensor konvensional karena konsentrasinya yang sangat rendah dan sifat kimianya yang kompleks. Metode analisis yang paling umum digunakan meliputi:

  • Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS/MS)
  • Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
  • High-Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Meskipun metode tersebut sangat akurat, penggunaannya cenderung mahal, memakan waktu, dan memerlukan tenaga ahli laboratorium. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan sistem pemantauan yang lebih real-time dan terjangkau untuk mengoptimalkan pengolahan air sebelum analisis laboratorium dilakukan.

Peran Sensor Pyxis dalam monitoring Kualitas Air.

Sensor Pyxis memang tidak dirancang untuk mendeteksi PFAS, residu farmasi, atau EDCs secara langsung. Namun, sensor ini tetap relevan dalam membantu monitoring kualitas air secara keseluruhan dengan cara berikut:

  1. Memantau Parameter Pendukung

Beberapa parameter yang diukur oleh sensor Pyxis dapat menjadi indikator tidak langsung dari keberadaan kontaminan emerging, seperti:

  • Turbidity & UV254 Absorbance: Peningkatan nilai UV254 dapat menunjukkan adanya bahan organik kompleks yang berpotensi mengandung PFAS atau EDCs.
  • Total Organic Carbon (TOC): Meningkatnya kadar TOC dapat mengindikasikan adanya senyawa organik berbahaya dalam air.
  1. Mengoptimalkan Proses Water Treatment

Beberapa metode pengolahan air yang digunakan untuk menangani PFAS dan EDCs, seperti adsorpsi karbon aktif, ozonasi, dan Advanced Oxidation Processes (AOPs). Sensor Pyxis bisa membantu  pemantauan parameter penting untuk semua metode pengolahan air yang disebutkan di atas, seperti:

  • pH & ORP (Oxidation-Reduction Potential): Berperan dalam efektivitas reaksi kimia dalam sistem pengolahan.
  • Chlorine & Ozone: Menentukan efektivitas proses disinfeksi dan oksidasi dalam degradasi kontaminan.
  1. Mendukung Validasi Sistem Filtrasi dan Oksidasi

Banyak instalasi pengolahan air menggunakan metode filtrasi tingkat lanjut untuk mengurangi kontaminan emerging. Sensor Pyxis dapat membantu dengan:

  • Memantau efisiensi media filter melalui pengukuran kekeruhan dan UV absorbance.
  • Mengoptimalkan dosis bahan kimia untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi pengolahan.

Sensor Pyxis yang Digunakan

Berikut adalah beberapa sensor Pyxis yang dapat digunakan untuk mendukung pemantauan parameter yang relevan dengan pengolahan air dan deteksi tidak langsung kontaminan emerging:

  1. Pyxis ST-500 Series (Fluorometer UV254)
  • Parameter yang diukur: UV254 Absorbance, TOC (indikasi keberadaan bahan organik yang dapat mengandung kontaminan emerging).
  • Kegunaan: Deteksi awal peningkatan bahan organik kompleks yang bisa berhubungan dengan keberadaan PFAS atau senyawa farmasi.
  • Aplikasi: Instalasi pengolahan air minum dan air limbah.
  1. Pyxis ST-730 Series (Turbidity Sensor)
  • Parameter yang diukur: Kekeruhan air (turbidity).
  • Kegunaan: Memantau efektivitas filtrasi dalam mengurangi kontaminan emerging.
  • Aplikasi: Pemantauan pasca-filtrasi untuk mengetahui apakah ada peningkatan partikel yang dapat mengandung zat berbahaya.
  1. HM-600 Series (Online CODeq Sensor)
  • Parameter yang diukur: Dissolved Organic Matter (DOM) dan UV254 Absorbance sebagai indikator alternatif untuk COD/BOD.
  • Kegunaan: Pemantauan tren atau peringatan dini terhadap polutan organik yang mungkin terkait dengan PFAS dan EDCs.
  • Aplikasi: Monitoring inflow air minum, perlindungan sumber air, dan pengolahan air limbah desa/kota.

Kesimpulan

Meskipun sensor Pyxis tidak secara langsung mendeteksi PFAS, residu farmasi, atau EDCs, perannya dalam memantau parameter air yang mendukung pengolahan kontaminan ini sangat penting. Dengan teknologi pemantauan real-time, pengguna dapat mengoptimalkan proses water treatment, meningkatkan efisiensi sistem filtrasi, serta memastikan efektivitas metode pengolahan yang lebih canggih.

Untuk solusi yang lebih efektif, integrasi antara sensor Pyxis dan analisis laboratorium dapat menjadi pendekatan terbaik dalam mengatasi tantangan kontaminan yang belum diregulasikan dan dalam konsentrasi kecil namun berbahaya untuk lingkungan dan kehidupan manusia .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *