Paduan tembaga (copper alloys) digunakan dalam kondensor dan penukar kalor (heat exchangers) dalam siklus boiler karena sifat perpindahan kalornya yang unggul. Akan tetapi, bahan-bahan ini rentan terhadap korosi akibat amonia dan oksigen terlarut. Hal ini tidak hanya dapat menyebabkan retak korosi akibat tegangan, tetapi juga hilangnya megawatt listrik karena endapan tembaga terbentuk pada bilah-bilah turbin (turbine blades) bertekanan tinggi. Endapan tembaga (Cu) di boiler dapat mengakibatkan korosi lubang (pitting corrosion).
Untuk paduan tembaga dalam sistem boiler, penyebab utama korosi adalah nilai pH (P-alkalinitas) dan oksigen terlarut. Deaerator dan bahan kimia pengolahan air (internal treatment), seperti natrium sulfit atau hidrazin sebagai oxygen scavengers, dapat digunakan untuk mengendalikan kadar oksigen terlarut dalam air umpan boiler (boiler feedwater) dan sistem kondensat. Akan tetapi, hidrazin dapat terurai menjadi amonia, yang bersifat korosif terhadap tembaga. Pengikisan pada pipa boiler mengendap kembali sebagai tembaga metalik. Karena efek negatif dari korosi tembaga, American Society of Mechanical Engineering (ASME) merekomendasikan kadar tembaga 0,01 hingga 0,05 ppm (mg/L) dalam air umpan boiler tergantung pada tekanan drum dalam pedoman kualitas airnya. Batas yang ditetapkan oleh EN 12953-10: Requirements for boiler feedwater and boiler water quality berada dalam kisaran yang sama yaitu <0,03 hingga <0,05 ppm tembaga dalam air umpan dan kurang dari 0,1 ppm tembaga dalam air make-up.
Pemantauan kadar tembaga dalam air umpan boiler membantu mengendalikan korosi sebelum berdampak negatif pada efisiensi turbin listrik. Handheld Pyxis SP-910 Multi-Parameter Portable Water Analyzer dirancang khusus untuk menguji 82 parameter air secara umum, di mana 15 parameter adalah parameter umum yang digunakan untuk menguji air umpan (feedwater) maupun air boiler dalam memastikan pemenuhan standar yang telah ditetapkan. Pengukuran kadar Residu Tembaga (Cu) adalah termasuk parameter yang penting dan Pyxis Handheld SP-910 mampu memberikan hasil yang akurat, serta bentuknya yang ergonomis membuat penganalisaan menjadi lebih mudah, dan bisa langsung dilakukan di lapangan.
Kesimpulan
Kadar tembaga (Cu) harus dikendalikan di air umpan boiler sehingga korosi dapat dicegah. Korosi terjadi karena pengikisan pada pipa boiler sehingga membentuk endapan tembaga metalik pada bilah-bilah turbin. Oleh karena itu, pemantauan dan pengendalian kualitas air umpan boiler adalah kunci untuk mencegah kerusakan boiler dan memastikan operasional yang lancar.