DIPSLIDECategoriesOthers

Deteksi Bakteri dan Jamur dengan Dipslide Praktis dalam Cooling Water

Pengendalian Mikroorganisme dalam Cooling Water untuk Proses Industri

Salah satu kebutuhan utama pada proses industri adalah air pendingin (cooling water). Industri sebaiknya menggunakan air pendingin yang bebas dari mikroorganisme, termasuk jamur dan lumut. Biasanya, industri menggunakan sistem pendingin dengan sirkulasi terbuka. Namun, sistem terbuka ini mengakibatkan cooling water lebih rentan terkontaminasi oleh mikroorganisme dari udara dan adanya sinar matahari serta padatan di dalam air. Kontaminasi mikroorganisme ini dapat mempercepat pertumbuhan bakteri, jamur, dan lumut, yang memiliki potensi merusak sistem pendingin.

Untuk menjaga kualitas air pendingin, jumlah bakteri harus terkontrol di bawah 103 koloni/ml. Metode perhitungan koloni bakteri yang praktis dan akurat dapat membantu dalam menjaga pertumbuhan bakteri tersebut. Measurepedia menawarkan solusi praktis dan ekonomis, yaitu Dipslide AB-T & YM-R dari brand Pyxis Lab. Dipslide ini dapat deteksi sekaligus bakteri, jamur, dan ragi secara bersamaan serta memberikan solusi cepat dan akurat untuk memastikan kualitas cooling water tetap terjaga. Berikut adalah beberapa keunggulan Pyxis Lab Dipslide AB-T & YM-R:

  1. Pengujian 3-in-1: Dipslide ini merupakan tablet pengujian dua sisi; satu sisi digunakan untuk mendeteksi bakteri, sisi lainnya digunakan untuk mendeteksi jamur dan ragi.
  2. Mudah Digunakan: Prosedur pengujian yang sederhana dan cepat, tanpa memerlukan peralatan laboratorium kompleks.
  3. Pemantauan Kualitas Lingkungan: Dipslide ini cocok untuk memantau air (cooling water, air minum, kolam renang), permukaan (bangunan dan lantai yang lembap), dan lingkungan industri (farmasi, rumah sakit, pabrik) untuk mencegah kontaminasi mikroba.

Kesimpulan

Cooling water dalam proses industri harus terkontrol pertumbuhan mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur, yang dapat tumbuh akibat sistem sirkuasi terbuka yang terkontaminasi oleh udara dan sinar matahari. Mengontrol jumlah bakteri di bawah 103 koloni/mL adalah langkah penting untuk menjaga kualitas cooling water. Dipslide AB-T & YM-R dari Pyxis Lab menawarkan solusi yang praktis dan akurat dalam mendeteksi bakteri, jamur, dan ragi serta sangat cocok digunakan untuk memantau kualitas air di berbagai lingkungan industri dan umum.

Cooling SystemCategoriesInline Sensor

Solusi Akurat Pemantauan Chlorine dioxide pada Cooling System dengan Sensor Inline ST-765SS-CLO

Pentingnya Sistem Pendingin dalam Industri

Mesin dalam industri memerlukan sistem pendingin (cooling system) untuk mengurangi energi panas yang dihasilkan selama operasi. Sistem pendingin memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi mesin dan menghindari kerusakan dari komponen-komponen mesin. Alat penukar panas merupakan bagian komponen sistem pendingin yang berperan dalam proses mengubah suhu fluida dengan cara mempertukarkan jumlah kalor dengan fluida lainnya.

Pengaruh Pengotoran pada Sistem Pendingin

Seiring waktu, alat penukar panas ini dapat mengalami penurunan efisiensi karena pengotoran (fouling). Biofilm bakteri sering membentuk fouling, yang dapat mengurangi kemampuan alat penukar panas untuk mentransfer panas. Untuk mengatasi masalah ini, sistem pendingin membutuhkan pengendalian mikroorganisme dengan cara yang efektif.

Keunggulan Chlorine dioxide dalam Pengendalian Mikroorganisme

Klorin dioksida (Chlorine dioxide/ ClO2) telah menjadi biosida yang unggul saat ini yang digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme di sistem air pendingin. Klorin dioksida menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan Chlorine atau Sodium Hypochlorite, yaitu kebutuhan dosisnya yang lebih rendah, efektivitasnya pada rentang pH yang luas, dan disinfeksi yang cepat. Karakteristik kinerja ini menjadikannya sangat cocok untuk mengendalikan mikrobiologi di banyak sistem pendingin industri seperti pabrik pupuk yang sangat rentan dengan pertumbuhan mikroorganisme yang tinggi. Salah satu karakteristik kinerja terbaiknya adalah kemampuan untuk menyebarkan, melarutkan, dan menghilangkan biofilm bakteri.

Solusi Akurat dari Measurepedia: Sensor Inline ST-765SS-CLO

Measurepedia menawarkan solusi yang akurat untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme di sistem air pendingin, yaitu sensor inline ST-765SS-CLO dari brand Pyxis Lab. Sensor inline ST-765SS-CLO memantau kadar residual Chlorine dioxide secara real-time. Berikut adalah keunggulan sensor inline ST-765SS-CLO:

  1. Real-Time Monitoring: Sensor ini memantau kadar residual Chlorine dioxide secara langsung sehingga memungkinkan respon cepat terhadap perubahan kadar Chlorine dioxide.
  2. Akurasi Tinggi: Sensor ini dapat mengukur kadar residual Chlorine dioxide dengan akurasi ±0,1 ppm.
  3. Low Maintenance: Desain tahan lama dan mudah dirawat, cocok untuk kebutuhan industri.
  4. Bluetooth Managemen Data Digital: Sensor dapat terhubung dengan komputer ataupun handphone melalui Bluetooth dan aplikasi uPyxis untuk mempermudah manajemen data analisis.

Kesimpulan

Menjaga kualitas cooling water sangat penting untuk memastikan cooling system berfungsi secara optimal. Memantau kadar residual Chlorine dioxide membantu kita mencegah kontaminasi mikroorganisme yang dapat merusak cooling system. Measurepedia menyediakan solusi akurat dan real-time, yaitu sensor inline ST-765SS-CLO sebagai upaya pemantauan salah satu kualitas air pendingin.

Cooling Water SystemCategoriesHandheld

Pentingnya Pengukuran Kadar Residu Bromin dalam Sistem Pendingin

Sistem pendingin (cooling system) merupakan salah satu fungsi tambahan terpenting air dalam industri. Umumnya, operator memasukkan berbagai bahan kimia ke sirkuit pendingin yang bertujuan untuk mencegah pengendapan (fouling), kerak, korosi. Biosida (biocides) termasuk salah satu bahan kimia yang ditambahkan.

Biosida adalah bahan kimia yang membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Pengendalian biologis memerlukan jumlah bakteri (misalnya, koloni/mililiter). Biosida berbasis bromin sering dianggap lebih cocok di lingkungan daripada klorin. Bromin, sebagai oksidan kuat, ditambahkan ke sirkuit air pendingin untuk pengendalian mikroorganisme. Bromin dipilih daripada klorin karena umumnya pH air pendingin cenderung dipertahankan lebih besar dari 8,0 untuk membuatnya kurang korosif. Pada tingkat pH tersebut, Klorin tidak berfungsi dengan baik karena jumlah HOCl yang terbentuk berkurang seiring dengan kenaikan pH.

Penggunaan biosida berbasis Bromin merupakan metode yang efektif dan umum untuk mengontrol penumpukan mikroorganisme dan lumut yang merugikan. Memastikan konsentrasi dan frekuensi penggunaan biosida yang tepat merupakan hal yang krusial. Pyxis Handheld SP-910 Multi-Parameter Portable Water Analyzer dirancang khusus untuk menguji 82 parameter air secara umum, di mana 10 parameter adalah parameter umum yang digunakan untuk menguji air di cooling tower. Pengukuran kadar residu Bromin adalah termasuk parameter yang penting dan Pyxis Lab Handheld SP-910 mampu memberikan hasil yang akurat, serta bentuknya yang ergonomis membuat penganalisaan menjadi lebih mudah, dan bisa langsung dilakukan di lapangan.

Kesimpulan

Pemeriksaan rutin dalam sistem pendingin sangat penting untuk mencegah masalah seperti biofouling. Salah satu cara untuk mengontrol biofouling dan juga pertumbuhan lumut dalam sirkuit pendingin adalah dengan menggunakan biosida berbasis bromin. Penggunaan biosida ini memerlukan pengendalian yang tepat terkait konsentrasi dan frekuensinya. Pyxis Lab Handheld SP-910 dapat mengukur kadar residu bromin dengan akurat dan praktis di lapangan.

CoolingCategoriesHandheld

Pengukuran Klorin Dioksida (ClO2) pada Sistem Pendingin (Cooling System)

Pendinginan yang tepat sangat penting untuk pengoperasian pabrik industri yang aman dan menguntungkan. Penukar panas (heat exchangers) sering kali ada di tempat yang elevasinya lebih tinggi dari menara pendingin (cooling tower) atau terletak di atau dekat ujung sirkuit air pendingin (cooling water). Alat penukar panas ini membutuhkan perpindahan panas yang baik.

Seiring berjalannya waktu, perpindahan panas ini dapat mengalami pengurangan yang disebabkan oleh salah satu faktor, yaitu pengotoran (fouling). Asal mula pengotoran ini sering kali ditelusuri ke pembentukan biofilm bakteri. Klorin dioksida (ClO2) telah menjadi biosida utama saat ini yang digunakan untuk mengendalikan bakteri/mikroorganisme di sistem air pendingin.

Proses pengolahan air pendingin menggunakan bahan kimia. Klorin dioksida (ClO2) menawarkan beberapa keuntungan, yaitu kebutuhan dosisnya yang lebih rendah, efektivitasnya pada rentang pH yang luas, dan kecepatan disinfeksi. Karakteristik kinerja ini membuatnya sangat cocok untuk pengendalian mikrobiologi di banyak sistem pendingin industri. Salah satu karakteristik kinerja terbaiknya adalah kemampuan untuk menyebarkan, melarutkan, dan menghilangkan biofilm bakteri.

Memastikan konsentrasi dan frekuensi penggunaan klorin dioksida yang tepat merupakan hal yang krusial. Pyxis Lab Handheld SP-910 Multi-Parameter Portable Water Analyzer dirancang khusus untuk menguji 82 parameter air secara umum, di mana 10 parameter adalah parameter umum yang digunakan untuk menguji air di cooling tower. Pengukuran kadar residu Klorin Dioksida adalah termasuk parameter yang penting dan Pyxis Lab Handheld SP-910 mampu memberikan hasil yang akurat, serta bentuknya yang ergonomis membuat penganalisaan menjadi lebih mudah, dan bisa langsung dilakukan di lapangan.

Kesimpulan

Sistem pendinginan memerlukan perpindahan panas yang baik. Perpindahan panas mengalami pengurangan yang disebabkan terbentuknya biofilm bakteri. Salah satu cara untuk mengontrol terbentuknya biofilm bakteri adalah dengan menggunakan klorin dioksida. Penggunaan klorin dioksida ini memerlukan pengendalian yang tepat terkait konsentrasi dan frekuensinya. Pyxis Lab Handheld SP-910 dapat mengukur kadar residu klorin dioksida dengan akurat dan praktis di lapangan.

SP-200 Oxidizing BiocideCategoriesHandheld

Pengukuran Oxidizing Biocides dalam Sistem Air Pendingin (Cooling Water) dengan Pyxis Lab SP-200 OXIPOCKET™

Oxidizing Biocides (Biosida Pengoksidasi) umumnya mengaplikasikan upaya untuk mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dan lumut yang menyebabkan biofouling dalam sistem air pendingin. Biofouling, yang dimulai dengan pertumbuhan slime dalam sistem air pendingin (cooling water), dapat menyebabkan percepatan korosi logam dan peningkatan resistensi terhadap perpindahan energi panas. Penggunaan biosida di konsentrasi dan frekuensi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan pengendalian jumlah bakteri.

Pengukuran Oxidizing Biocides yang Akurat dengan Pyxis Lab Handheld SP-200

Anda dapat menggunakan alat Pyxis Lab Handheld SP-200 OXIPOCKET™ untuk mengukur oxidizing biocides secara akurat dan cepat. Alat portabel saku ini merupakan solusi efektif untuk mengukur semua oxidizing biocides. Dengan desain ergonomis, Pyxis Lab Handheld SP-200 OXIPOCKET™ mempermudah penggunaannya di lapangan dan memberikan hasil yang sangat akurat. Berikut keunggulan alat Pyxis Lab Handheld SP-200 OXIPOCKET™ :

  1. Pengujian semua oxidizing biocides dengan metode kolorimetri dengan akurasi panjang gelombang ± 1 nm;
  2. Alat ini mengukur chlorine dioxide (ClO2) dan bleach tanpa memerlukan reagen tambahan;
  3. Kemampuan Bluetooth 5.0 untuk transfer data secara nirkabel (wireless) melalui aplikasi uPyxis Mobile dan Desktop.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kualitas air memainkan peran penting dalam kinerja dan keandalan cooling system. Oleh karena itu, Pyxis Lab Handheld SP-200 OXIPOCKET™ merupakan solusi efektif untuk pengujian air pendingin (cooling tower). Selain itu, alat portabel saku ini dapat menyediakan data analisis yang akurat dan ekonomis.

EM-400CategoriesHandheld

Antisipasi Pertumbuhan Lumut dengan Pyxis Lab Handheld EM-400

Biofouling dalam sistem air pendingin sirkulasi terbuka dapat menyebabkan korosi biologis (biological corrosion) yang dimulai dengan pertumbuhan slime. Hal ini dapat meningkatkan konsumsi energi dan menurunkan pertukaran panas sehingga nantinya dapat menurunkan efisiensi sistem menara pendingin (cooling tower). Biofouling pada cooling tower menyebabkan kegagalan pada pembangkit listrik (power plant). Jenis mikroorganisme biofouling umum yang menyebabkan biofouling di sistem menara pendingin adalah lumut, bakteri, dan jamur. Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasi pertumbuhan lumut.

Anda bisa menggunakan alat Pyxis Lab Handheld EM-400 In-Vivo Chlorophyll-a Fluorometer untuk mengantisipasi pertumbuhan lumut. Alat portabel ini merupakan solusi efektif untuk mengukur konsentrasi klorofil-a in-vivo (in-vivo chlorophyll-a) pada lumut. Selain hasil yang akurat, desain ergonomis Pyxis Lab Handheld EM-400 juga mempermudah penggunaannya di lapangan. Berikut keunggulan alat Pyxis Lab Handheld EM-400:

  1. Kalibrasi EM-400 dengan menggunakan sampel lumut dan dengan larutan klorofil-a dari Pyxis Lab. Proses ini memastikan hasil yang akurat;
  2. EM-400 mengompensasi gangguan warna dan kekeruhan sampel sehingga hasil pengukuran tetap akurat;
  3. EM-400 mudah dioperasikan langsung tanpa perlu kuvet atau reagen membuat EM-400 sangat user-friendly. Penggunaannya menjadi lebih praktis;
  4. Kemampuan Bluetooth untuk transfer data secara nirkabel (wireless) melalui aplikasi uPyxis Mobile dan Desktop.

Kesimpulan

Pertumbuhan lumut memainkan peran penting dalam kinerja dan keandalan cooling system. Oleh karena itu, Pyxis Lab Handheld EM-400 In-Vivo Chlorophyll-a Fluorometer merupakan solusi efektif untuk pengujian air di cooling tower. Selain itu, alat portabel ini dapat menyediakan data analisis yang akurat dan ekonomis.

Pengukuran KromaCategoriesHandheld

Pengukuran Kroma dalam Air Limbah Industri (Industrial Wastewater) dengan Pyxis Lab SP-205 Colorimeter

Air limbah industri biasanya merupakan campuran berbagai polutan senyawa organik yang memiliki warna pekat. Kroma (warna) sering digunakan untuk mencerminkan tingkat polusi organik dan menjadi indikator awal sebelum pemeriksaan yang lebih detail dilakukan. Oleh karena itu, pengukuran warna dalam air limbah menjadi parameter penting untuk mengkarakterisasi limbah. Metode pengukuran warna dengan satuan Platina Cobalt telah memenuhi standar ISO 6271: Clear liquids – Estimation of colour by the platinum-cobalt colour scale.

Pengukuran Kroma yang Akurat dengan Pyxis Lab SP-205

Anda bisa menggunakan alat Pyxis Lab SP-205 Handheld Colorimeter untuk mengukur kroma secara akurat dan cepat. Alat portabel ini merupakan solusi modern yang efektif untuk mengukur warna dalam berbagai sampel air limbah. Selain hasil yang akurat, desain ergonomis Pyxis Lab SP-205 Handheld Colorimeter juga mempermudah penggunaannya di lapangan.

Keunggulan alat Pyxis Lab Handheld SP-205 Colorimeter:

  1. Mematuhi Standar Internasional: Alat modern ini mengikuti standar ISO 6271 (metode Platinum-Cobalt), menjadikannya pengganti ideal untuk pengujian kolorimetri tradisional;
  2. Pengukuran yang Mudah dan Akurat: Dengan metode ‘DIRECT-READ’, alat ini dapat melakukan pengukuran kroma tanpa reagen tambahan dan tanpa pengenceran sehingga mengurangi potensi human error (kesalahan manusia);
  3. Kemampuan Transfer Data Nirkabel dengan Bluetooth: Alat ini dapat mentransfer data secara nirkabel (wireless) melalui aplikasi uPyxis Mobile dan Desktop sehingga memudahkan analisis data secara langsung.

Kesimpulan

Sceara keseluruhan, air limbah industri mengandung polutan organik yang menyebabkan warna pekat dan kroma menjadi parameter penting untuk mengukur tingkat polusi tersebut. Alat Pyxis Lab SP-205 Handheld Colorimeter menawarkan solusi pengukuran kroma yang mematuhi standar ISO 6721. Alat ini merupakan solusi modern efektif untuk pengujian kroma di lapangan.