Boiler SilicaCategoriesUncategorized

Pentingnya Kualitas Air Umpan (Feedwater) dalam Sistem Boiler terhadap Terjadinya Korosi

Boiler merupakan suatu peralatan (bejana tertutup) yang digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan dalam industri. Steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk  mengalirkan panas ke suatu proses atau untuk memutar turbin uap menghasilkan listrik.  Air yang digunakan oleh boiler (boiler feedwater) harus memenuhi syarat air umpan boiler supaya boiler bisa berjalan aman dengan operational cost yang ekonomis per ton steam.

Suatu boiler yang dioperasikan tanpa memperhatikan pemenuhan standar air umpan sebagaimana tertulis dalam standar ASME/JIS/BS sesuai dengan tekanan boiler yang digunakan, maka cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kinerja dan kualitas dari boiler tersebut. Pengujian beberapa parameter analisis yang dipersyaratkan secara regular adalah wajib dan harus akurat.

Korosi merupakan salah satu hal yang paling sering terjadi dari akibat kurangnya pengontrolan air umpan yang baik. Hal ini disebabkan penganalisaan residual Oxygen Scavenger yang tidak regular atau tidak akurat.

Handheld Pyxis SP-910 Multi-Parameter Portable Water Analyzer dirancang khusus untuk menguji 82 parameter air secara umum, di mana 15 parameter adalah parameter umum yang digunakan untuk menguji air umpan (feedwater) maupun air boiler dalam memastikan pemenuhan standar yang telah ditetapkan.  Pengukuran Residual Oxygen Scavenger adalah salah satu parameter yang penting dan Pyxis SP-910 mampu memberikan hasil yang akurat, serta bentuknya yang ergonomis membuat penganalisaan menjadi lebih mudah, dan bisa langsung dilakukan di lapangan.

 

Kesimpulan

Boiler adalah peralatan industri yang penting untuk menghasilkan steam (uap) yang digunakan dalam berbagai proses industri. Kualitas air umpan boiler sangat menentukan kinerja dan keandalan boiler. Oleh karena itu, pengelolaan dan pemantauan kualitas air umpan boiler sangat penting untuk mencegah terjadinya korosi dan memastikan kinerja optimal dari sistem boiler.

PTSA - Cooling Water SystemCategoriesUncategorized

Pengukuran Flow Rate dan Holding Volume dalam Cooling Water System dengan PTSA Sensor ST-500

Dalam pengelolaan Cooling water di industri, efisiensi dan akurasi dalam memantau laju alir dan Holding Volume penting untuk menentukan jumlah bahan kimia yang ditambahkan dalam Cooling water System Treatment Program.  Sensor PTSA ST-500 menggunakan bahan Fluorescent dye PTSA dapat menawarkan solusi canggih untuk mendapatkan data laju alir dan holding volume secara akurat.

 

Mengukur Flow Rate dan Holding Volume dengan Sensor PTSA ST-500

  1. Pengukuran Flow Rate:

Mengukur laju alir melibatkan injeksi PTSA ke dalam sistem dan pengukuran konsentrasi PTSA di titik keluar. Sensor memonitor konsentrasi PTSA, yang mengindikasikan seberapa cepat cairan bergerak melalui sistem. Sensor ST-500 mampu mengukur PTSA dengan konsentrasi 0-200 ppb

  1. Pengukuran Holding Volume:

Holding Volume dihitung dengan menambahkan PTSA dengan jumlah tertentu ke dalam cooling system yang akan diukur volumenya, kemudian setelah dijalankan pompa resirkulasi dan yakin sudah bercampur sempurna, dianalisa konsentrasi PTSAnya.  sensor ST-500 dapat menghitung volume total cairan yang ditampung dalam system dengan presisi hingga ±1 ppb. Ini memberikan gambaran tentang kapasitas efektif sistem pendingin.

 

PTSA

Manfaat Integrasi Sensor ST-500 dalam Sistem Pendingin

  • Deteksi Kebocoran Dini: Kemampuan sensor untuk mendeteksi perubahan konsentrasi PTSA memungkinkan deteksi kebocoran dini, meminimalkan risiko kerusakan lebih lanjut dan memudahkan perbaikan tepat waktu.
  • Pemeliharaan Proaktif: Data yang diberikan oleh sensor memastikan bahwa semua komponen sistem beroperasi dengan
  • kondisi optimal dan mengurangi downtime yang tidak direncanakan.

Kesimpulan

Sensor PTSA ST-500 dari Pyxis Labs merupakan teknologi canggih yang mendukung optimalisasi sistem pendingin industri. Dengan kemampuan mengukur secara akurat dan andal laju alir dan Holding Volume, sensor ini membantu dalam mengelola efisiensi operasional, mendeteksi kebocoran lebih awal, dan merencanakan pemeliharaan yang proaktif. Investasi dalam sensor ini tidak hanya meningkatkan kinerja tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan.

Jika ada pertanyaan terkait teknis dan lain lain, Klik disini !!!

Free Chlorine - Cooling Water Treatment- cooling towerCategoriesUncategorized

Kontrol Chlorine di Cooling Water System dengan Sensor ST-765SS FCL

Free Chlorine merupakan Oxidizing Biocide yang efektif untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme dalam sistem air pendingin. Penggunaannya tidak hanya mencegah biofouling tetapi juga meminimalkan risiko korosi dan pembentukan endapan akibat pertumbuhan mikroorganisme yang bisa mengganggu efisiensi perpindahan panas dari Heat Exchangers. Sensor FCL ST-765SS dari Pyxis Lab memastikan kadar Chlorine dijaga dalam batas yang optimal untuk bekerja efektif menjaga pertumbuhan mikroorganisme.

Pentingnya mengontrol Free Chlorine:

  • Kontrol Mikroorganisme: Mengontrol pertumbuhan mikroorganisme untuk mencegah biofouling.
  • Pencegahan Korosi: Menjaga komponen sistem dari korosi akibat pertumbuhan mikroorganisme (SRB- sulfur reducing bacteria) yang dapat menurunkan efisiensi dan integritas struktural.
  • Efisiensi Perpindahan panas: Menjaga efisiensi pertukaran panas dengan mencegah pembentukan lapisan Slime pada permukaan Heat Exchanger.
    ST-765SS Free Chlorine

Teknologi Sensor ST-765SS FCL

Sensor ini menggunakan prinsip elektrokimia tanpa membran, memberikan akurasi tinggi dalam pengukuran. Fitur utama dari sensor ini mencakup:

  • Deteksi Real-Time: Mengukur konsentrasi FCl dari 0-5 ppm dan pH dari 0-14 secara Real-Time.
  • Kompensasi pH dan Suhu: Menyesuaikan nilai FCl berdasarkan fluktuasi pH dan suhu, meningkatkan akurasi pengukuran.
  • Turbidity tinggi: Alat ini bisa bekerja secara akurat di air system air pendingin yang turbiditynya sampai maksimal 50 NTU.
  • Desain Tahan Lama: Dibuat dari Stainless Steel 304, ideal untuk Penggunaan di lingkungan yang korosif

Kesimpulan

Penerapan sensor ST-765SS Free Chlorine dari Pyxis dalam sistem air pendingin, menawarkan kontrol yang lebih baik, efisiensi yang ditingkatkan, dan keandalan dalam operasi sistem. Dengan teknologi canggih dan fitur user-friendly, sensor ini adalah investasi cerdas untuk fasilitas mana pun yang mengandalkan sistem pendinginan yang bersih dan efisien.

Untuk mengetahui lebih jelas dalam aplikasi dan teknis klik disini!!

Cooling Water System - Corrosion Rate SensorCategoriesUncategorized

Monitoring Korosi di Cooling Water System dengan CR-200 Corrosion Rate Sensor

Dalam perawatan Sistem Air Pendingin, memantau tingkat korosi adalah kunci untuk menjaga lifetime/umur peralatan terutama Heat Exchanger atau Alat Penukar Panas.  Sensor CR-200 dari Pyxis menghadirkan solusi monitoring korosi yang canggih, menggunakan metode Linear Polarization Resistance (LPR) untuk memberikan pengukuran korosi secara real-time dan akurat.

Teknologi LPR: Real-Time Corrosion Monitoring

CR-200 mengaplikasikan teknologi LPR yang menghasilkan sinyal raw dari proses elektrokimia pada logam yang diuji. Teknologi ini memungkinkan deteksi langsung tingkat korosi yang terjadi, memberikan data yang esensial untuk analisis kondisi sistem air pendingin secara tepat waktu.

Aplikasi CR-200 dalam Cooling Water Systems

Dalam sistem air pendingin, CR-200 membantu memantau kondisi korosi yang dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi komponen seperti Heat Exchangers dan Pipa distribusi. Sensor ini vital untuk mengidentifikasi masalah potensial dan mengoptimalkan dosis chemical treatment, menjaga sistem beroperasi dengan efisien, meminimalisir downtime dan menjaga umur peralatan  akibat Korosi.

Kesimpulan

CR-200 Corrosion Rate Sensor dari Pyxis memberikan solusi yang efektif dan efisien untuk monitoring korosi, memastikan sistem berjalan dengan optimal dan mengurangi risiko kerusakan akibat korosi. Investasi dalam teknologi seperti CR-200 tidak hanya menghemat biaya perawatan jangka panjang tetapi juga meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional.

 

petrokimia - oil in waterCategoriesUncategorized

Optimasi Pengelolaan Kualitas Air di Industri Petrokimia dengan Sensor Oil in Water HM-500

Dalam industri petrokimia, pengawasan kualitas air adalah kunci untuk operasi yang efisien dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang ketat. Sensor Oil in Water HM-500 dari Pyxis, memainkan peranan vital dalam memonitor dan mengontrol kontaminasi minyak dalam air yang digunakan atau dibuang oleh industri ini.

Apa Itu Sensor Oil in Water HM-500?

Sensor HM-500 menggunakan teknologi UV-fluorescensi untuk mengukur konsentrasi minyak dalam air dengan range 0-10 ppm. Dengan panjang gelombang LED 365 nm dan eksitasi pada 410/470 nm, sensor ini mampu mendeteksi keberadaan minyak dengan sensitivitas yang luar biasa, bahkan dalam kondisi air yang memiliki kekeruhan.

Aplikasi dalam Industri Petrokimia

  1. Deteksi Kebocoran Penukar Panas: Sensor membantu mengidentifikasi kebocoran minyak ke dalam sistem pendinginan atau pemanasan.
  2. Monitoring Tank Minyak: Sensor digunakan untuk mendeteksi kebocoran dari tangki penyimpanan minyak.
  3. Monitoring Air Intake: Penting untuk memantau kualitas air yang digunakan dalam proses, termasuk air untuk Ultrafiltrasi (UF) dan Osmosis Terbalik (RO).
  4. Monitoring Air Reinjeksi: Mengawasi air yang akan diinjeksikan kembali ke dalam produksi atau lingkungan.
  5. Pengawasan Limbah Industri: Memastikan bahwa limbah cair yang dibuang ke lingkungan memenuhi standar regulasi.

Kesimpulan

Kontrol kualitas air dalam industri petrokimia tidak hanya memastikan efisiensi operasional tetapi juga kepatuhan terhadap standar lingkungan yang ketat. Sensor Oil in Water HM-500 dari Pyxis dengan teknologi UV-fluorescensi canggihnya adalah solusi terdepan dalam teknologi monitoring kualitas air, memberikan data yang akurat dan real-time yang esensial untuk pengelolaan sumber daya air di industri petrokimia.

Dissolved Oxygen bioreaktorCategoriesUncategorized

Pentingnya Pengukuran Dissolved Oxygen (DO) dalam Bioreaktor dengan Sensor Pyxis ST-773

 

Dalam dunia bioteknologi, Salah satu parameter paling kritis dalam pengelolaan bioreaktor adalah konsentrasi Dissolved Oxygen (DO). Sensor Dissolved Oxygen seperti Pyxis ST-773 memainkan peran vital dalam memastikan efisiensi dan efektivitas proses bioteknologi.

Aplikasi dalam Bioreaktor

ST-773 dapat diinstal dalam bioreaktor melalui metode submersible atau inline, tergantung pada desain dan kebutuhan sistem. Sensor ini sangat ideal untuk aplikasi seperti:

  • Pengolahan Air Limbah: Optimasi proses penguraian aerobik.
  • Produksi Farmasi dan Fermentasi: Kontrol DO yang akurat sangat krusial untuk menjaga standar produksi dalam industri farmasi.
  • Penelitian dan Pengembangan: Sensor membantu dalam eksperimen skala laboratorium dan pilot, memfasilitasi pengembangan proses baru.

Teknologi Sensor Pyxis ST-773 untuk Pengukuran DO

  • Prinsip Fluorescence Quenching: ST-773 mengukur DO berdasarkan penurunan intensitas fluoresensi saat terpapar oksigen, teknik yang mengurangi gangguan dari zat kimia lain dan meningkatkan akurasi.
  • Rentang Pengukuran yang Luas: Sensor ini mampu mengukur kadar oksigen dari 0.004 hingga 20 mg/L, memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam berbagai aplikasi fermentasi.
  • Respons Cepat dan Kompensasi Suhu Otomatis: Dengan waktu respons kurang dari 60 detik dan kompensasi suhu bawaan, ST-773 menyediakan pembacaan yang cepat dan akurat, penting untuk mengendalikan proses dinamis.

Kesimpulan

Mengintegrasikan sensor Dissolved Oxygen Pyxis ST-773 dalam sistem bioreaktor tidak hanya meningkatkan kontrol proses tetapi juga menjamin kestabilan dan kualitas hasil akhir. Dengan teknologi yang robust dan fitur yang user-friendly, sensor ini adalah pilihan tepat untuk berbagai aplikasi bioteknologi.

 

Sludge DigestionCategoriesUncategorized

Pentingnya Sensor pH dalam Proses Sludge Digestion

Pentingnya Sensor pH dalam Proses Sludge Digestion

Sludge Digestion yang biasanya terjadi di proses penguraian anaerob memerlukan kontrol pH yang tepat untuk efisiensi optimal. pH yang tidak stabil bisa menghambat aktivitas mikroba dan mengurangi produksi biogas, sementara kontrol pH yang tepat meningkatkan dekomposisi bahan organik dan stabilisasi lumpur. Sensor pH ST-710 dirancang untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan pembacaan yang akurat dan konsisten.

Fungsi dan Pentingnya Sensor pH dalam Sludge Digestion

  1. Regulasi Aktivitas Mikroorganisme: pH yang optimal sangat penting untuk aktivitas mikroorganisme. Dalam pencernaan anaerobik, pH ideal berkisar antara 6.5 hingga 7.5.
  2. Pencegahan Penghambatan Proses: Sensor pH memungkinkan deteksi dini kondisi pH yang upset sehingga tindakan korektif dapat diambil tepat waktu.
  3. Optimalisasi Proses: Dengan memantau pH secara real-time, operator dapat mengatur kondisi operasional seperti suhu, aerasi, dan pengadukan untuk mempertahankan pH dalam kisaran yang diinginkan.

Implementasi Sensor pH ST-710 dalam Sludge Digestion

  • Pemantauan Kontinu: membantu dalam mengelola proses pencernaan dengan lebih efektif dan memastikan bahwa kondisi optimal dipertahankan sepanjang waktu.
  • Automasi Proses: Data dari sensor dapat digunakan untuk mengotomatisasi dosis bahan kimia penyangga atau pengatur pH lainnya. Ini memastikan bahwa pengaturan pH dapat dilakukan secara otomatis berdasarkan data yang akurat dan real-time, mengurangi kebutuhan intervensi manual.
  • Analisis dan Troubleshooting: Fluktuasi dalam pembacaan pH dapat menunjukkan masalah dalam proses pencernaan. Analisis data pH secara berkala membantu dalam diagnosa masalah proses dan formulasi strategi penyelesaian masalah yang efektif.

Kesimpulan

Sensor pH ST-710 dari Pyxis merupakan salah satu alat yang penting dalam pengolahan air limbah anaerob, khususnya dalam proses Sludge Digestion. Dengan fitur-fitur canggih dan kemampuan adaptasi yang tinggi, sensor ini membantu fasilitas pengolahan limbah mengoptimalkan operasi mereka, meningkatkan efisiensi biogas, dan mengurangi biaya operasional. Investasi dalam teknologi ini adalah langkah menuju operasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.